INDONESIA Manajer Regional Operasi Pusat Data Amazon Web Services Winu Adiarto menyatakan literasidigitalmerupakan salah satu keterampilan yang penting untuk masa depan. “Literasi kecerdasan buatan merupakan dasar yang sangat penting bagi bakat masa depan Indonesia agar dapat mencapai kesuksesan di masa depan,” ujarnya dalam pernyataan resmi yang diterima Tempo pada 28 September 2025.
Sebelumnya, Prestasi Junior Indonesia Bekerja sama dengan Amazon Web Services (AWS), mereka melakukan kegiatan yang diberi nama STEM Capacity Building. Sebanyak 5.100 siswa dan 40 guru dari 40 sekolah menengah atas di Jawa Barat memperoleh pelatihan dalam bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan pembelajaran mesin (machine learning). “Kami sangat senang melihat kreativitas yang ditunjukkan oleh para siswa serta suasana belajar kolaboratif yang tercipta melalui program STEM Capacity Building ini. Inisiatif ini merupakan salah satu contoh nyata dari visi AWS dalam mewujudkan inklusi digital bagi pelajar dari berbagai latar belakang, dan kami berkomitmen untuk terus memberikan pelatihan AI kepada jutaan pelajar,” ujar Winu.
Program ini menekankan pada penguatan kemampuan guru dan siswa berusia 15-17 tahun dalam memahami prinsip dasar serta penerapan nyata AI dan machine learning. Melalui pelatihan, workshop, hingga lomba yang berlangsung dari Januari hingga Agustus 2025, siswa dan guru mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi yang kompeten secara teknis dan bertanggung jawab.
Perkembangan kecerdasan buatan (AI) telah membawa perubahan besar dalam dunia kerja. Menurut laporan terbaru dari AWS dan Strand Partners, lebih dari 18 juta atau sekitar 28 persen pelaku usaha di Indonesia sudah menerapkan AI, dengan tingkat pertumbuhan tahunan mencapai 47 persen. Perubahan ini meningkatkan permintaan akan profesi dan keterampilan baru, khususnya di bidang AI, machine learning, big data, dan keamanan siber. Dengan kekhawatiran dari 57 persen pelaku usaha mengenai kurangnya tenaga kerja yang terampil, program seperti STEM Capacity Building dari PJI bisa menjadi solusi untuk menutup kesenjangan tersebut.
Puncak dari rangkaian kegiatan STEM Capacity Building diadakan melalui penyelenggaraan AI Hackathon di Bandung pada 23 Agustus 2025. Acara ini menjadi wadah bagi 246 siswa dari 31 sekolah yang terbagi dalam 52 tim untuk menerapkan pengetahuan mereka tentang AI dalam menciptakan solusi nyata untuk dunia pendidikan. Dengan mengangkat tema “AI for Education”, kompetisi ini mengajak siswa untuk merancang ide-ide yang mendukung guru dalam tugas pengajaran, memperkuat pengelolaan sekolah, meningkatkan kualitas pembelajaran, serta mempromosikan akses pendidikan yang lebih inklusif.
Selama ajang kompetisi, para peserta semifinalis mendapat bimbingan langsung dari ahli-ahli AWS, yang membantu mereka menyempurnakan gagasan serta menerapkan teknologi dengan lebih efektif melalui tiga sesi virtual khusus bersama mentor, di mana mereka memperoleh masukan dan saran terkait aplikasi yang mereka buat. Di babak final, perwakilan AWS juga hadir sebagai anggota juri yang menilai inovasi terbaik dari peserta. Selain itu, siswa menggunakan layanan PartyRock dan Amazon Bedrock untuk mengembangkan prototipe AI mereka, mulai dari aplikasi pembelajaran yang dipersonalisasi, platform integrasi AI dalam kelas, hingga alat bantu komunikasi untuk siswa tuna rungu dan tuna wicara.
Pemenang pertama, Tim SoLearn dari SMAN 2 Cibinong, memperkenalkan “Learn to Earn”, sebuah aplikasi web yang menggabungkan bantuan belajar berbasis AI, gamifikasi, dan desain pembelajaran interaktif agar proses belajar menjadi lebih menarik dan efisien. Solusi ini membantu guru dalam menyederhanakan tugas administratif sambil memberdayakan siswa melalui bimbingan dan motivasi yang personal. Aplikasi ini dibangun menggunakan PartyRock dan dirancang untuk mudah dikembangkan, dengan rencana untuk meningkatkan fitur dengan mengintegrasikan kemampuan AI generatif melalui Amazon Nova. Penghargaan pertama diperoleh oleh Tim SoLearn dari SMAN 2 Cibinong, yang mempersembahkan “Learn to Earn”, sebuah aplikasi berbasis web yang menggabungkan dukungan belajar berbasis AI, gamifikasi, dan desain pelajaran interaktif untuk membuat proses belajar lebih menarik dan efektif. Solusi ini membantu guru dalam meringankan tugas administratif sekaligus memberdayakan siswa melalui bimbingan dan motivasi yang personal. Dibangun dengan PartyRock dan dirancang agar mudah dikembangkan, tim ini berencana memperkaya aplikasinya dengan mengintegrasikan kemampuan AI generatif lewat Amazon Nova. Tim SoLearn dari SMAN 2 Cibinong, pemenang pertama, menghadirkan “Learn to Earn”, sebuah aplikasi web yang menggabungkan bantuan belajar berbasis AI, gamifikasi, serta desain pembelajaran interaktif agar proses belajar lebih menarik dan efisien. Solusi ini membantu guru dalam mengurangi beban tugas administratif sambil memberdayakan siswa melalui bimbingan dan motivasi yang personal. Aplikasi ini dibuat menggunakan PartyRock dan dirancang agar mudah dikembangkan, dengan rencana untuk menambahkan fitur AI generatif melalui Amazon Nova.
Perwakilan Tim SoLearn dari SMAN 2 Cibinong, Restu Hidayat, mengungkapkan kegembiraannya atas pengalaman mengikuti kegiatan ini. Menurutnya, pengalaman berharga ini membantunya merubah minatnya terhadap AI dan teknologi menjadi sesuatu yang lebih terarah dan bermakna. “Melalui bimbingan dan pelatihan, saya belajar bagaimana mengembangkan ide secara sistematis serta memperoleh rasa percaya diri untuk mempresentasikannya dengan baik. Kami sangat berterima kasih kepada para mentor, sekolah, AWS, dan PJI atas dukungannya,” katanya.
Ketua Pengurus Prestasi Junior Indonesia, Pribadi Setiyanto, menyoroti antusiasme para pemuda Indonesia dalam memanfaatkan teknologi untuk menciptakan dampak nyata. “AI Hackathon menunjukkan bahwa ketika siswa diberi kesempatan untuk bereksperimen, mereka mampu menghasilkan ide-ide baru dan kreatif. Bersama AWS, kami bangga bisa mendukung mereka dalam mewujudkan impian teknologi menjadi karya yang bermanfaat,” ujarnya.
Kemitraan Bersama dalam Pendidikan Masa Depan
Selain merayakan inovasi siswa, AI Hackathon juga menjadi momen penghargaan bagi guru-guru terbaik yang ditunjuk sebagai Duta AI di sekolah masing-masing, berdasarkan penilaian dan indikator kinerja yang dirancang untuk mengevaluasi kontribusi mereka selama program berlangsung. Para Duta ini akan memainkan peran penting dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang AI, memastikan dampak program dapat mencapai lebih banyak peserta dan tetap berkelanjutan. PJI tetap berkomitmen mendukung mereka melalui pemantauan berkala serta penyediaan sumber daya agar implementasi kurikulum tetap berjalan lancar.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan bahwa kegiatan ini selaras dengan visi Jawa Barat Istimewa yang menekankan peran penting inovasi, daya saing, serta pengembangan sumber daya manusia. “Kehadiran generasi muda yang mampu menciptakan solusi berbasis teknologi menjadi bukti nyata bahwa pendidikan digital merupakan investasi strategis dalam mewujudkan masa depan Jawa Barat yang lebih maju dan makmur,” katanya.
Dengan semangat kerja sama antara sektor pendidikan, industri, dan pemerintah, STEM Capacity Building dan AI Hackathon 2025 menjadi momen penting dalam memperkuat kemampuan digital di Jawa Barat. PJI dan AWS akan terus berkolaborasi dengan guru dan siswa yang telah mengikuti pelatihan untuk memberikan motivasi agar mereka menggunakan teknologi secara inovatif, bertanggung jawab, serta untuk kepentingan masyarakat.











