Trending

Film Cyberbullying: Remaja SMP Hancur oleh Perundungan Digital dan Bangkit Kembali

Industri perfilman Indonesia kembali mempersembahkan karya terbaru dengan judulCyberbullyingsebuah film drama keluarga yang diproduksi oleh DL Entertainment. Film ini mengangkat isu penting terkait dampak bullying di dunia maya terhadap kehidupan remaja, yang kini semakin sering terjadi dalam masyarakat.

Dilansir dari Cinema 21, fFilm ini diproduksi oleh Liani Kawati dan Suherman Suhari, dengan Rusmin Nuryadin bertindak sebagai sutradara sekaligus penulis naskah. Kehadiran Rusmin di belakang layar diharapkan mampu menyajikan alur yang tidak hanya penuh perasaan tetapi juga dekat dengan kenyataan sosial saat ini.

Beberapa pemain dan aktris turut serta, antara lain Amanda Putri Revina, Roy Marten, Mohammad Rannan, Tristan Azizulzillan, Cahya Arynagara, Arlita Reggiana, Andi Putri Najwah, Adi Surya, serta Mellonk. Kehadiran para pemeran ini memperkaya alur cerita melalui berbagai tokoh yang beragam dan menonjol.

Film ini mengisahkan Neira Kanjera (diperankan Amanda Putri Revina), seorang siswi SMP yang cerdas, berprestasi, aktif di media sosial, dan populer di kalangan teman-temannya. Kehidupan yang terlihat sempurna miliknya tiba-tiba berubah drastis setelah sebuah video beredar di internet yang menuduhnya melakukan perbuatan yang tidak pantas.

Video tersebut menyebabkan Neira menjadi sasaran kritikan netizen dancyberbullying, akhirnya ia mengalami tekanan mental. Ia mulai kehilangan motivasi, menjauh diri, dan terperangkap dalam perasaan yang sedih. Cerita ini menunjukkan bagaimana seorang remaja bisa sangat rentan terhadap pengaruh buruk media sosial.

Untuk membantu Neira keluar dari krisis tersebut, ia dikirim ke rumah Kakek Mansyur (Roy Marten) di luar kota. Dalam lingkungan yang sederhana, Neira belajar untuk hidup jauh dari keramaian dunia digital dan menemukan makna kebersamaan yang sesungguhnya.

Dibimbing oleh Tante Rani (Arlita Reggiana) dan didukung oleh teman-teman barunya, Neira perlahan pulih. Ia mulai terlibat dalam kegiatan yang bermanfaat, seperti kerja baklih, belajar menjadi lebih mandiri, hingga mendirikan taman baca dan klub Spelling Bee bagi anak-anak di sekitarnya.

Melalui pengalaman tersebut, Neira kembali menemukan rasa percaya diri dan semangat untuk mengejar impiannya. Namun, perjalanannya kembali diuji ketika video lama yang pernah merusak hidupnya kembali beredar.

Film Cyberbullying bukan hanya menceritakan kisah seorang remaja, tetapi juga menyentuh isu sosial yang lebih luas. Cerita ini mengingatkan masyarakat akan ancaman nyata dari penganiayaan online yang sering dianggap biasa saja.

Selain menyajikan konflik emosional, film ini juga menunjukkan seberapa pentingnya peran keluarga dan lingkungan sekitar dalam membantu proses pemulihan korban bullying. Dukungan, kepedulian, serta kebersamaan menjadi nilai utama yang ingin ditekankan.

Penampilan Amanda Putri Revina sebagai tokoh utama menjadi perhatian utama dalam film ini. Kemampuannya berakting bersama Roy Marten dan aktor lain, menghasilkan kedalaman emosional yang memperkuat alur cerita.

Film Cyberbullyingtidak hanya hadir sebagai hiburan, tetapi juga sebagai pelajaran. Film ini menyampaikan pesan bahwa luka akibat bullying bisa menjadi awal untuk bangkit kembali, sekaligus mengingatkan betapa pentingnya bersikap bijaksana dalam menggunakan media sosial. (*)

Exit mobile version